Hangtuah Jakarta merupakan tim yang tangguh di paint area, sehingga Prawira terpaksa mengubah strategi dengan melakukan tembakan jarak jauh. Namun karena sama-sama struggle di awal laga, strategi kedua tim tidak berjalan mulus. Hangtuah yang unggul 19-12 di kuarter pertama, malah tertingga saat turun minum dengan skor 27-36. Hangtuah hanya menambahkan delapan poin di kuarter kedua.
Hangtuah terpaksa kehilangan Adonys Henriquez, yang berita tentang kepergiannya, baru disampaikan beberapa jam sebelum laga ini. Sehingga Hangtuah memang hanya bermain dengan dua pemain asing saja. Namun itu bukan alasan bahwa mereka tidak bisa mendominasi laga. Hangtuah malah unggul 19-12 di kuarter pertama.
Masalah muncul ketika memasuki kuarter kedua. Kali ini Hangtuah banyak kehilangan bola. Mereka melakukan enam kali turnovers, dan hanya melakukan 14 percobaan tembakan. Ironisnya dari jumlah tersebut hanya tiga tembakan yang masuk (21,4%). Sebaliknya Prawira melesat dengan tambahan 24 poin. Di kuarter ini, Prawira memasukkan sembilan dari 17 kesempatan free throw. Akhirnya Prawira bisa unggul 36-27 saat turun minum.
"Kami sudah berusaha agar para pemain Prawira tidak mudah dalam mencetak poin. Hanya saja masih ada peluang bagi mereka mencetak poin. Saya rasa problem bukan dari Prawira, melainkan dari tim kami sendiri," ujar pelatih Hangtuah, Wahyu Widayat Jati. "Saya sudah memberikan semuanya kepada pemain, termasuk scouting report. Tapi eksekusinya kurang baik."
Beberapa pemain kunci dari kedua tim masih kesulitan. Rakeem Christmas hanya mencetak lima poin dalam dua kuarter, dengan hanya 30% field goals. Kemudian Norbertas Giga baru mencetak tujuh poin. Namun ada Yudha Saputera dengan delapan poin dan dua assist, setelah kembali dari cederanya. (*)
0 Comments