Langkah Dewa United Banten musim ini terhenti di babak semifinal. Ini merupakan pengalaman pertama kali tim tersebut sampai di empat besar. Mereka mengakui sangat berat, apalagi kalau tampil di bawah tekanan dan tidak fokus. Musim ini akan jadi pelajaran berharga bagi mereka. 

Dewa United disapu Prawira Harum Bandung dua game langsung di babak semifinal. Pada pertemuan pertama, Dewa United kalah 74-83, kemudian di pertemuan kedua mereka menyerah 80-88. Padahal di game kedua, Dewa United sudah berusaha meredam Prawira, namun tidak bisa. 

"Pengalaman berharga bagi  kami, karena ini semifinal pertama kami," kata R. Azzaryan Pradhitya. "Fokus menjadi penting, apalagi di laga-laga seperti semifinal. Kalau kita hilang fokus, maka ini yang terjadi. Kami harus belajar dari pengalaman kali ini."

Seperti yang sering dibilang oleh asisten pelatih Wedha Wijaya, tentang pentingnya mengikuti intruksi pelatih. Karena pelatih yang tahu betul bagaimana situasinya. Sehingga keputusan yang diambil harus diikuti pemain. Kalau dalam dua pertandingan, mungkin di game kedua, Dewa United tampil lebih baik.

Terlepas dari apa pun hasilnya, pelatih Dewa United Santiago Rimoldi berterima kasih kepada pemainnya. Dia melihat perjuangan pemain Dewa United luar biasa. Dia juga mengakui bahwa pertahanan Prawira sulit ditembus. 

"Terima kasih dan selamat kepada Prawira, karena sudah lolos ke final. Kedua selamat kepada pemain saya yang sudah fight sampai akhir. Memang kami belum bisa lolos ke final tahun ini," jelasnya. "Kami sudah mencoba mengatasi permainan Prawira dengan help defense yang bagus. Kami mencoba untuk memecahkannya."

Sejak bergabung di liga, Dewa United baru pertama kali tampil di semifinal. Tepatnya setelah mereka berubah nama. Karena sebelumnya, saat tim ini masih bernama Louvre Surabaya, mereka juga sampai ke semifinal di tahun 2021. Dewa United sebenarnya tim yang konsisten, karena selalu berhasil menembus babak playoffs sejak 2021 hingga 2023. (*)