Genderang perang sudah ditabuh. Dua tim terbaik akan kembali berduel di babak final IBL 2022, juara bertahan Satria Muda Pertamina ditantang Pelita Jaya Bakrie di C-Tra Arena, 27-30 Agustus. Ini adalah ulangan final musim lalu yang dimenangkan Satria Muda dalam tiga gim seru.
“Satria Muda memang tim terbaik kami adalah tim underdog. Kalau mau jadi juara harus kalahkan tim terbaik, dan kami siap melakukannya untuk jadi yang terbaik,” kata pelatih Pelita Jaya, Fictor Gideon Roring pada acara jumpa pers di Equator Coffee and Gallery Bandung, Jumat 26 Agustus.
Pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh, menyatakan kesiapan timnya mempertahankan gelar juara. “Kami siap bertanding. Satria Muda harus tampil dengan standar permainan kami. Di final kami akan berusaha mempersulit serangan Pelita dan memperkuat pertahanan. Satria Muda akan juara,” kata Youbel.
Youbel sudah paham dengan kekuatan Pelita Jaya termasuk strategi Fictor Roring serta karakter big man asing Pelita, Dior Lowhorn. “Saya lama dilatih Coach Ito, juga pernah membantunya di kepelatihan. Dia termasuk guru saya, sedikit banyak kami paham. Begitu pula dengan Dior yang dua tahun bersama Satria Muda, kami hapal karakternya,” katanya.
Kedua tim sudah saling tahu kekuatan. “Setiap tim pasti sudah tahu kekuatan lawan di kompetisi ini, hal yang membedakan adalah soal eksekusi,” kata Ito, sapaan Fictor.
Kapten tim Pelita Jaya, Andakara Prastawa Dhyaks mengaku tak sabar menunggu laga final. “Saya excited dan yakin 100 persen bisa memenangkan pertandingan,” kata Prastawa. Dia juga siap berduel dengan point guard andalan Satria Muda, Hardianus Lakudu. “Sebenarnya sudah sering saya match up dengan Hardianus, baik di klub maupun saat pelatnas timnas. Menarik rivalitas dua point guard yang saling ingin mengalahkan,” tuturnya.
Excited juga dirasakan kapten tim Satria Muda, Arki Dikania Wisnu. “Excited, kami memiliki kesempatan untuk back to back juara. Pelita Jaya punya youngster yang bagus, tetapi tim kami lebih berpengalaman,” kata arki yang sudah delapan kali bertanding pada laga final.
Para pemain muda Pelita Jaya memang berbahaya dan menunjukkan grafik meningkat. Mereka tidak gentar dan tanpa beban walau akan berhadapan dengan para pemain Satria Muda yang secara rata-rata tinggi berada di atas tim-tim lain. “Saya tanpa beban, tak peduli dengan size lawan. Yang penting kami bermain sebaik mungkin,” tegas Yesaya Saudale, salah satu pemain muda andalan Pelita.
Kelvin Sanjaya, pemain muda Satria Muda juga siap bila ditampilkan. “Kalau diturunkan, berapa menitpun, saya akan bermain maksimal fokus pada pertandingan. Kini saatnya kami mengeksekusi untuk jadi juara,” ungkap Kelvin.
Kita tunggu, siapa yang lebih membara permainannya di lapangan dan berpesta kemenangan di C-Tra Arena. Satria Muda atau Pelita Jaya?
0 Comments