News News

Brasil Jadi Tim Terakhir yang Lolos ke Fase Kedua

29 August 2023
|

Brasil menjadi tim terakhir yang lolos ke babak kedua grup FIBA World Cup 2023. Brasil mendampingi Spanyol sebagai runner-up Grup G setelah mengalahkan Pantai Gading 89-77 di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (30/8/2023) petang.

Brasil bersama Spanyol, Kanada dan Latvia akan bertarung di Grup L. Tim yang sudah bertemu di fase pertama grup tidak bertanding lagi. Dua tim teratas nantinya akan lolos ke babak perempat final yang digelar 5 September di Manila, Filipina.

Sedangkan Pantai Gading, Iran, Prancis, dan Lebanon akan kembali bertarung di Grup P, salah satu dari empat grup untuk penentuan peringkat. Tim peringkat pertama dari Grup M, N, O, dan P akan diklasifikasikan sebagai peringkat 17 hingga 20, tergantung nilai akhir mereka. Peringkat kedua akan berada di peringkat 21 hingga 24. Peringkat ketiga 25 hingga 28, dan peringkat keempat 29 hingga 32. 

Pertandingan Brasil melawan Pantai Gading berlangsung seru karena kedua tim ngotot untuk menang agar bisa lolos ke fase kedua. Pantai Gading memimpin 25-23 akhir kuarter satu. Brasil membalikkan keadaan akhir kuarter dua 50-46. Keunggulan terus dipertahankan akhir kuarter tiga 70-65.

Pada kuarter empat Pantai Gading masih menjaga jarak 74-79 saat laga tersisa tiga menit. Namun dua kali tripoin dari pemain Brasil Georginho De Paula dan Yago Santos serta tambahan dua kali free throw Bruno Caboclo menjauhkan Brasil 87-74. Brasil akhirnya menang 89-77.

Yago Santos keluar sebagai pemain terbaik dengan 24 poin. Tim Soares menambah 15 poin, Georginho De Paula 13 angka, dan Bruno Caboclo 12 poin. 

Cedric Bah memimpin Pantai Gading dengan sumbangan 13 poin. Solo Diabate menambah 12 angka, Jean Philippe Dally 11 poin, serta Bazoumana Kone dan Assemian Moulare masing-masing mencetak 10 poin. 

Pelatih Pantai Gading Dejan Prokic menilai semua yang menonton pertandingan timnya kontra Brasil hari ini menyaksikan suguhan game bola basket yang bagus. Penonton, kata dia, melihat dua tim yang bertarung maksimal. Pantai Gading dan Brasil juga menampilkan pergerakan-pergerakan yang berkualitas.

"Saya ingin mengatakan bahwa saya bangga dengan apa yang tim saya lakukan pada hari ini. Game yang hebat, yang hasilnya ditentukan oleh dua tembakan tiga angka yang sangat-sangat jauh," kata Prokic.

Jean Philippe Dally merasa timnya sudah menjalani pertandingan yang bagus. "Sulit rasanya kalah dalam pertandingan ini. Namun yang paling penting kami tetap bersama-sama, bertahan dengan permainan kami. Pada akhirnya, kami tumbang karena kalah bertarung dalam rebound," ujarnya.

Bigman Brasil Tim Soares mengatakan laga kontra Pantai Gading merupakan pertarungan fisik. Namun para pemain Brasil diklaimnya tampil bagus, terutama pada menit-menit akhir, dalam mengeksekusi rencana permainan dari pelatih Gustavo De Conti. "Siapa pun yang masuk lapangan siap bermain dan tampil bagus untuk membantu kami meraih kemenangan," katanya.

De Conti juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, pertarungan fisik mendominasi game ini. "Kami perlu memperhatikan rebound kami, karena pada awal permainan mereka lebih baik dalam hal ini. Pada kuarter akhir kami mengontrol rebound, menggerakkan bola untuk meraih kemenangan," kata De Conti.

Baca Juga: Brasil Kalahkan Kanada, FIBA World Cup 2023 di Indonesia Semakin Panas

0 Comments