Brachon Griffin sangat gembira setelah membawa Satria Muda Pertamina menjadi juara. Kegembiraan makin membuncah saat dia dinobatkan sebagai Most Valuable Player Finals IBL 2022, Minggu 28 Agustus di C-Tra Arena Bandung.
“Saya berada dalam tim yang luar biasa. Pelatih dan teman-teman yang luar biasa. Kami juara karena selalu stick together di dalam dan luar lapangan,” katanya.
“Banyak pemain-pemain bagus sepanjang musim. Ada Shahvar Newkirk yang selalu mencetak 20-30 angka per gim, namun kami berkembang bersama sebagai sebuah tim,” sambungnya.
“Teman-teman juga bermain luar biasa. Semua pemain berkembang seperti Laurentius Oei, Falconi dan Antoni Erga yang step up. Mereka akan menjadi bintang, bahkan sudah ada yang layak jadi bintang seperti Hardianus Lakudu, MVP Finals tahun lalu,” tuturnya.
Brachon memang sangat berbahagia. Saat jumpa pers dia membawa trofi MVP yang beberapa kali diciumnya. “I feel like a champion,” candanya saat ditanya bagaimana perasaannya menjadi juara dan MVP.
Menariknya, empat tahun lalu ketika memperkuat NSH, Griffin melesakkan 50 angka ke jaring Satria Muda sekaligus membawa NSH meraih kemenangan saat itu. "Momen itu merupakan salah satu kenangan terindah sepanjang hidup saya. Seluruh shoot yang saya lakukan sepertinya masuk saja. Sekarang saya bermain di Satria Muda. Ini memang menjadi hal yang gila," ucap Griffin.
Kenapa pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh, memilih Griffin sebagai salah satu pemain asingnya selain Elijah Johad Foster? “Saya butuh pemain yang bisa memberikan situasi kepada rekan-rekannya di lapangan, dan hal itu ada pada Brachon,” alasan Youbel.
Youbel sudah melihat permainan Brachon sejak lama. Dia semakin yakin ketika Brachon bermain bersama Satria Muda dalam satu turnamen. “Dia cepat menyatu dengan permainan tim. Itu yang membuat saya memilih dia,” kata Youbel.
0 Comments