Bima Perkasa Jogja gagal memenuhi target di Indonesian Basketball League (IBL) musim 2021/2022. Satu-satunya wakil Yogyakarta di IBL itu sudah melawan sekuat-sekuatnya, sehormat-hormatnya. Namun, gangguan di dalam dan luar lapangan yang datang tanpa henti jauh lebih kuat dari yang dibayangkan..
Manajemen, tim pelatih, dan para pemain pulang dengan kepala tegak. Tim ini berkontemplasi. Pembacaan, pikiran, dan perenungan terhadap pencapaian musim lalu mereka maknai sebagai cambuk agar lebih kuat sekaligus siap bertarung musim depan. Lembaran baru dibuka.
Langkah pertama memperkenalkan jajaran manajemen dan pelatih baru untuk bertarung bersama pemain mengarungi kompetisi. Dr. Hady Efendy mengisi kursi presiden klub. Doktor yang sempat menjadi dosen di Universitas Hasanuddin lalu dosen senior di Fakultas Teknik University of Malaysia itu bukan sosok baru di dunia basket Indonesia.
Hady dikenal peduli dengan dunia basket tanah air khususnya anak dan remaja. Ia mengelola Pancasona Basketball di Cimahi yang berisi banyak pemain remaja. Selain mengasah teknik, Hady juga mengedepankan mental dengan mengajak pemain muda uji coba di luar Cimahi. Hady juga cukup lama menjadi bagian dari manajemen Satya Wacana Salatiga, salah satu peserta IBL.
“Misi saya pribadi ingin memperbaiki prestasi klub musim lalu. Musim depan playoff lalu ketika sudah sampai sana, baru kita pasang target selanjutnya. Untuk musim depan, saya tegaskan semua pemain harus main dengan hati. Demi Yogyakarta,” kata Hady saat jumpa pers di depan wartawan, Sabtu (6/8/2022) petang.
Fransisca Juniati masih akan menemani tim dengan pelatih baru yang dipercayakan pada Efri Meldi. Namanya sendiri cukup terkenal di dunia basket profesional Indonesia karena kekayaan taktik serta ketajamannya melihat lalu mengeluarkan bakat-bakat pemain muda.
Respati Ragil Pamungkas, Adree Adriano, Henry Lakar, Anthony Erga, dan Casio Manuputty tumbuh lalu menjadi andalan di klub masing-masing berkat ketajaman pelatih kelahiran Tanah Datar Sumatera Barat itu. Musim lalu coach Meldi mengarsiteki Tangerang Hawks setelah menghabiskan kariernya di Satya Wacana Salatiga selama beberapa tahun.
“Latihan akan berat. Ada try out, entah di dalam atau luar negeri agar mereka benar-benar siap menghadapi musim. Latihan juga sudah kami mulai tiga pekan lalu,” kata coach Meldi.
Dengan diperkenalkannya presiden dan pelatih baru, owner Bima Perkasa, dr.Edy Wibowo berharap Bima Perkasa bakal kembali ke track: menjadi klub yang diperhitungkan di liga profesional.
"Momen hari ini adalah lembaran baru untuk Bima Perkasa. Kami berharap dengan dukungan kawan-kawan media, stakeholder, serta pecinta basket di Yogyakarta Bima Perkasa akan kembali ke jalurnya, tim bandel yang menyulitkan dan tidak mengenal kata menyerah. Tip off bagi kami sudah datang," sambung dr.Edy Wibowo.
Ali Mustofa, bantar Bima Perkasa membeberkan pemain punya energi yang meluap-luap dengan kedatangan Hady Efendy dan Efri Meldi. Mewakili pemain, Ali menegaskan sudah tidak sabar untuk kembali bertarung di kompetisi basket tertinggi tanah air itu. "Saya hanya punya satu kata, revange!" tegas Ali.
0 Comments