Mendatangkan pelatih memang mudah. Tapi mencari sosok yang tepat sebagai pelatih yang cocok dengan karakteristik tim, itu yang sulit. Seperti halnya untuk tim KAI Bima Perkasa Jogja. Mereka harus bisa menemukan pelatih yang punya komitmen dan dedikasi tinggi terhadap pembinaan pemain muda. Mereka menemukannya dalam diri David Singleton. Tapi sayang, di akhir musim keduanya sepakat mengakhiri kerjasama.
Berkaca dari roster pemain, Bima Perkasa punya mayoritas berisi pemain muda. Ada Ali Mustofa, Indra Muhammad, Samuel Devin Susanto, Tifan Eka Pradita, dan masih banyak lagi. Mereka bersinar di IBL Pertamax 2021, di bawah asuhan David Singleton. Pelatih muda yang punya kemampuan untuk memaksimalkan potensi individu setiap pemain. Kemudian meramunya jadi tim yang punya karakter bermain kuat.
Bima Perkasa mengalami perubahan roster ketika IBL Pertamax 2020 tidak bisa dilanjutkan karena pandemi. Beberapa pemain yang habis kontrak, yang notabene adalah pemain senior, meninggalkan tim ini. Tapi melihat performanya musim lalu, Bima Perkasa juga mengalami kemunduran. Mereka hanya menang tiga kali dari 13 pertandingan. Bima Perkasa ada di peringkat 9 dari 10 peserta.
Manajemen pun membuat langkah besar. Mereka mengubah arah yang tadinya mengejar prestasi, kini mulai membangun tim baru. David Singleton dipilih sebagai pelatih untuk mengubah culture basket di Bima Perkasa. Sementara dari sisi roster, mereka memasukkan pemain muda sebagai akar tim yang baru.
Di luar dugaan, justru Coach Dave mampu membuat sebuah perubahan yang besar. Bukan hanya culture yang diubah, tapi seiring berjalannya waktu, mereka bisa membuat prestasi cemerlang. Bima Perkasa masuk Playoffs IBL Pertamax 2021, dengan mencetak rekor pertandingan 9-7 di reguler season Red Division. Uniknya, tim ini justru bertumpu pada pemain-pemain muda, seperti yang disebutkan di atas. Bahkan beberapa masuk nominasi yang memenangkan gelar individu. Termasuk David Singleton sendiri yang terpilih sebagai Coach of the Year.
Kepergian David, yang belakangan pindah ke Prawira Bandung, menyisakan lubang besar di tim Bima Perkasa. Sebab, dia sudah memasang standar yang tinggi dalam pembinaan dan kepelatihan. Seyogyanya, Bima Perkasa harus mencari sosok yang punya komitmen, dedikasi, dan semangat yang sama seperti Coach Dave. Tujuannya agar culture basket di tim ini tidak luntur lagi.
Sampai saat ini, Bima Perkasa belum memberikan keterangan soal siapa pelatih yang bakal menggantikan David Singleton. Tapi semua Kanca Bima, sebutan Fans Bima Perkasa, berharap manajemen benar-benar selektif dalam menunjuk sosok pelatih. Diharapkan, dia bisa membawa Samuel Devin dan kawan-kawan berjaya lagi di IBL 2022. (*)
0 Comments