IBL GoPay 2025 sudah berjalan enam pekan. Rans Simba Bogor  tampil bagus dengan mencetak tujuh kemenangan dari sembilan laga. Tetapi mereka masih punya catatan, diantaranya adalah potensi beberapa pemain yang belum keluar maksimal. Karena itu dibutuhkan agar Rans bisa menjaga tren positif mereka. 

"Kami puas dengan apa yang kami capai sejauh ini. Tapi tidak begitu saja menerima hal tersebut. Karena kami terus berupaya menjadi lebih baik, khususnya untuk beberapa pemain yang belum keluar potensinya," tegas head coach Rans, Anthony Garbelotto. 

Coach Tony menyebut tiga nama yang belum keluar potensinya. Tiga pemain tersebut adalah Danny Ray, Rheza Butarbutar, dan Mohammed Aymane Garudi Arip. Mereka bertiga punya potensi yang besar, namun sampai sekarang belum bisa dikeluarkan secara maksimal. Karena jika mereka bisa berkontribusi besar, maka Rans semakin sulit untuk dikalahkan. 

"Danny belum bermain sesuai potensinya. Kami juga berharap pada Rheza. Lantas Aymane, saya berharap dia step-up. Kami punya pemain-pemain hebat seperti Galank, Aaron, KJ, dan Thomas. Tapi sebagai sebuah tim, kami butuh semua aspek untuk berkembang. Termasuk pemain-pemain muda," imbuh Coach Tony. 

Danny Ray benar-benar jauh dari yang diharapkan. Sejak dirinya masuk ke Rans, Danny hanya bermain 10,7 menit per game, dan kontribusi poinnya 1,1 poin per game. Padahal saat bersama Hawks, Danny Ray bisa mencetak 11,0 poin per game di tahun 2022, kemudian 11,2 poin per game di tahun 2023, dan 7,6 poin per game di tahun 2024. 

Rheza Butarbutar tahun ini diberi kesempatan lebih besar. Dia mencetak 2,7 poin dan 4,3 rebound di IBL GoPay 2024. Tetapi dia baru bermain tiga pertandingan dari total sembilan laga yang dimainkan Rans. Sedangkan M. Aymane Garudi Arip juga mulai berkontribusi positif. Dimainkan tiga pertandingan, dia menyumbang 1,3 poin per game. (*)