Inilah yang sudah lama ditunggu-tunggu dan menjadi keresahan seorang Abraham Damar Grahita. Bahwa dirinya belum pernah mendapatkan gelar juara sejak bergabung dengan Satria Muda. Tapi kini dia bisa bernafas lega. 

Abraham tentu sadar bahwa ketika Satria Muda merekrutnya, maka di saat yang sama akan muncul ekspektasi tinggi yang dipikulnya. Juara adalah salah satu kata yang selama ini membuat tidurnya tidak tenang. Apalagi mengingat perjalanannya selama dua tahun terakhir, di mana Satria Muda berulang kali sudah sangat dekat dengan gelar juara. Namun kekecewaan selalu datang di akhir, sampai hari penting ini datang. 

"Pada satu titik, saya sempat meragukan diri saya. Apakah saya lupa caranya menang (juara). Tapi akhirnya kami bisa mendapatkan gelar juara di turnamen ini," kata Abraham, setelah membawa timnya meraih gelar juara pada turnamen IBL All Indonesian 2025, di GOR Manahan, Solo, Sabtu malam (30/8). 

Kebahagiaan Abraham semakin lengkap ketika Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah menyebut namanya sebagai MVP Final IBL All Indonesian 2025. Dalam dua laga seri best-of-three Final IBL All Indonesian 2025, Abraham mencetak 17.5 poin, 7.0 rebound, 4.0 assist, 1.0 steal per game, dengan EFF 22.5 per game. 

Abraham juga mengatakan bahwa gelar ini sangat berbeda dengan gelar-gelar juara yang pernah dia rasakan sebelumnya. Terutama dengan perlawanan yang tak kenal lelah dari skuad muda Dewa United Banten. 

"Ini jelas beda dengan ketika saya menjadi juara bersama Stapac di 2019. Karena seperti yang bisa dilihat bahwa ketika tim mengalami kebuntuan, butuh seseorang yang bisa step-up. Dan, saya mengambil peran tersebut," ungkapnya. 

Lebih jauh, target Satria Muda Pertamina Bandung tidak berhenti sampai di sini. Mereka akan menggunakan gelar juara IBL All Indonesian 2025 sebagai pijakan agar bisa meraih sukses di liga musim depan. (*)