Musim lalu, Amartha Hangtuah Jakarta memakai jasa pemain asal Belgia bernama Thomas De Thaey. Meski hanya bermain tujuh laga, namun performanya memikat manajemen RANS Simba Bogor. Sehingga De Thaey dipanggil kembali ke IBL, dan akan memakai seragam RANS. 

Thomas De Thaey adalah pemain bertubuh besar yang serba bisa dengan beragam kemampuan ofensif. Dia unggul di bawah ring, melakukan tembakan dari luar, dan menjadi pemain transisi yang sangat baik. Selain itu, ia memiliki fisik yang kuat dan kokoh yang membuatnya menjadi pemain bertahan yang hebat dan mampu berjuang mengumpulkan rebound. 

De Thaey, yang berusia 32 tahun, menghabiskan dua tahun di NC State sebelum menjadi profesional pada tahun 2013. Sejak itu dia bertugas di Belgia, Prancis, Rumania, Portugal, dan Spanyol. Tugas terakhirnya sebelum bergabung dengan Hangtuah adalah bersama Terrafirma Dyip, dengan rata-rata 17,2 poin dan 13,1 rebound dalam 10 pertandingan. 

De Thaey memainkan tujuh pertandingan bersama Hangtuah. Dalam waktu tersebut, dia mencetak rata-rata 18,9 poin, 9,7 rebound, dan 1,9 assist. Dia bukan hanya membawa kekuatannya sebagai pelindung ring, namun juga memainkan peran besar dalam serangan di dalam paint area. Selain itu, De Thaey juga membawa kedewasaan dalam permainan. 

Pengalamannya akan bergabung dengan pemain-pemain senior yang kini menghuni roster RANS. Tampaknya RANS akan jauh berubah di musim depan. Mereka bukan lagi tim muda yang cepat, namun sekumpulan pemain berpengalaman yang siap menghapus tradisi putaran pertama yang melekat di RANS. (*)