Bermain dua laga berturut-turut dalam dua hari memang berat. Seperti yang dilakoni oleh Satya Wacana Salatiga. Setelah kemarin kalah melawan Tangerang Hawks Basketball, hari ini Satya Wacana kedatangan Kesatria Bengawan Solo. Tim tamu dengan kondisi yang lebih bugar tampak menguasai permainan. Di first-half, Kesatria unggul 52-33. 

Sebenarnya di kuarter pertama Satya Wacana bisa memberikan perlawanan. Mereka hanya terpaut enam angka (20-26) dari Kesatria. Tetapi di kuarter kedua mulai terlihat kacau. Serangan Satya Wacana sering putus di tengah jalan karena turnovers. Dan lagi, ketika sudah bisa mendekati ring lawan, para pemain Satya Wacana terburu-buru. Sehingga akurasi tembakannya kurang bagus. 

Data statistik mencatat bahwa di kuarter kedua, Satya Wacana hanya memasukkan empat tembakan dari 15 attempt. Itu pun sudah termasuk nol three point dari tujuh kali percobaan yang dilepaskan Satya Wacana. Anak asuh coach Jerry Lolowang tersebut melakukan sembilan kali turnovers, dengan enam diantaranya steal dari Kesatria. 

Situasi seperti ini memang terpaksa harus diterima oleh Satya Wacana. Mengingat mereka tidak punya banyak stok point guard, setelah Isaac Pito Asrat harus menepi karena cedera lutut. Kesatria memanfaatkan kelemahan ini dengan baik. Di kuarter kedua, banyak poin Kesatria datang dari fast-break. Memanfaatkan lemahnya penguasaan bola dan kelelahan fisik lawan. (*)