News Games

Kaleidoskop IBL 2020: Saatnya Perang Bintang di Jogja

29 December 2020
|

Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2020 menjadi tempat penyelenggaraan IBL All-Star. Tetapi sebelum keseruan Perang Bintang, beberapa klub juga menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Mereka menyajikan laga-laga sengit dan penuh kejutan.

Di hari pertama seri Jogja, NSH Jakarta dan Pacific Caesar langsung menggebrak. NSH menang 65-54 atas Louvre Surabaya, dan Pacific menang 72-50 ayas Bank BPD DIY Bima Perkasa. Selanjutnya, dua hasil mengejutkan terjadi. Pelita Jaya Bakrie sukses menumbangkan Satria Muda Pertamina Jakarta dengan defisit 17 poin (80-63). Terakhir ada Amartha Hangtuah yang memperpanjang rekor buruk setelah dihempaskan Indonesia Partiots (47-85).

Dari keseluruhan penyelenggaraan seri Jogja, ada dua pertandingan di hari terakhir yang istimewa. Pertama adalah kemenangan Prawira Bandung atas Pacific Caesar Surabaya dengan skor 78-70. Kemenangan tersebut sekaligus memutus rekor buruk Prawira di seri-seri sebelumnya. Pertandingan ini berlangsung sengit hingga detik-detik terakhir. 

Sementara kejutan kedua adalah tumbangnya Pelita Jaya di tangan Louvre Surabaya (81-92). Pada pertandingan ini, mesin-mesin poin Louvre berfungsi dengan baik. Savon Goodman mencetak 23 poin, Michael Kolawole (20 poin), Daniel Wenas (17 poin), dan Martavious Irving (13 poin). Mereka membuat 31 poin dari Dior Lowhorn seakan tidak berguna. Bahkan Louvre sempat mencetak keunggulan 18 poin di halfrime. Penampilan Louvre di Jogja ini menegaskan bahwa mereka bukan tim yang boleh diremehkan. Meski tim baru, Louvre bisa menumbangkan tim papan atas.

Seri Jogja ditutup dengan pesta khas untuk pemain basket yaitu IBL Pertamax All-Star. Laquavius Cotton dari Amartha Hangtuah, memenangi slam dunk contest. Cotton meminta Daniel Wenas dan Kelly Purwanto untuk berdiri di depan ring pada putaran final. Pemain Hangtuah itu berhasil melakukan slam dunk dengan melewati keduanya. Cotton seperti terbang di atas Daniel dan Kelly. Sementara Christopher Sterling menjuarai three points contest. Dia mengalahkan raja tripoin kontes Indonesia, Andakara Prastawa Dhyaksa. Sebab, Pras sudah menang kontes ini tiga musim beruntun sebelumnya. Sekarang gelar itu dilucuti oleh Sterling. 

Kemudian di Skills Contest, tim Merah yang berisi Dimaz Muharri (Louvre Surabaya), Mei Joni (Indonesia Patriots), dan Antoni Erga (Satya Wacana Salatiga) mengungguli lawan-lawannya. 

Puncak acara atau Laga Bintang tahun ini mempertemukan antara IBL All-Star melawan Indonesia Patriots. Pertandingan ini dimenangkan oleh IBL All-Star dengan skor 108-102, dan Savon Goodman terpilih sebagai MVP All-Star. Di tengah-tengah keseruan pertandingan, Marion Jola sukses membius penonton sekaligus para pemain untuk bernyanyi dan menari bersama. (*)

Baca Juga: Merawat Ingat: Kompetisi Antar Bintang untuk 20 Tahun Warisan

0 Comments