NSH Mountain Gold Timika sebenarnya mengawali laga melawan Prawira Bandung dengan baik dan unggul 20-14, namun pada kuarter kedua segalanya berubah. Pada kuarter tersebut, Ebrahim Enguio Lopez dkk hanya mampu mencetak enam angka, dan akhirnya terus tertinggal hingga laga berakhir, 75-56.
“Kami mengawali dengan baik, namun jelek pada kuarter kedua. Hanya mencetak enam angka dan banyak membuat salah hingga Prawira menemukan kembali permainannya,” kata pelatih NSH, Antonius Ferry Rinaldo seusai pertandingan dalam jump apers virtual.
Inal, sapaannya, mengakui pasukannya tak bisa menembus zona defense yang dimainkan Prawira. “Sebenarnya kami berhasil memperbaiki pada kuarter ketiga, namun ketika terjadi rotasi, permainan jadi tidak konsisten,” tutur Inal.
“Kami sudah berusaha memperkecil marjin ketinggalan, tetapi Prawira juga berhasil menambah angka. Kami kurang konsisten. Tertinggalnya terlalu jauh, kalau bisa mendekati hingga hanya satu digit mungkin akan lebih mudah mengejar,” ujarnya.
Tembakan tiga angka yang menjadi andalan NSH juga tak dapat berkembang. NSH hanya mencatat empat kali tembakan tiga angka masuk dari 30 kesempatan. “Selain zona defense Prawira bagus, kami memang harus mempertajam tembakan. Jika tembakan tiga angka macet, perimeter harus lebih bagus,” paparnya.
Randika Aprilian menjadi pencetak angka terbanyak NSH dengan 18 poin. “Buruk pada kuarter kedua memang membuat kami harus lebih struggle pada kuarter berikutnya,” kata Randika.
0 Comments