Tak ada big man murni yang menjadi pilihan Bima Perkasa Jogja saat IBL Draft Day 2022, Selasa 11 Oktober.
Mendapatkan kesempatan pertama pada putaran awal draft, Bima Perkasa menjatuhkan pilihan pada Cameron Coleman dengan tinggi 198 cm. Coleman bisa bermain pada posisi guard dan forward.
Di putaran kedua dengan kesempatan terakhir, Bima Perkasa menunjuk pemain yang biasa berposisi small forward, Tavarion Nic dengan tinggi "hanya" 201 cm.
"Memang ini kebutuhan kami. Saya memerlukan pemain yang bisa bermain pada banyak posisi," kata pelatih Bima Perkasa, Efri Meldy. "Kami membutuhkan pemain yang bisa bermain inside dan outside," sambungnya
Pilihan pertama memang mantap pada diri Coleman, sementara saat pilihan kedua, Meldy mengakui pemain yang sudah disusun dalam daftar teratas pilihannya, lebih dahulu dipilih klub lain.
"Tavarion ada pada urutan kedua pilihan kami, tidak terlalu jauh dari harapan. Kedua pemain asing yang kami pilih adalah pemain berpengalaman," katanya.
Coleman, lulusan York, kini berusia 30 tahun pernah bermain di liga Jerman, Argentina dan Australia sementara Nix berusia sama lulusan Midwestern State, terakhir bermain di klub Al Salam Arab Saudi. Sebelumnya dia pernah bermain di berbagai klub negara lain diantaranya Nikaragua, El Salvador, Vietnam, Thailand, Inggris, Bosnia, Kanada, Ukraina dan Qatar.
Meldy mengakui akan siap jika mereka juga harus menghadapi beberapa tim yang memiliki big man menjulang. "Kami akan siapkan strategi menghadapi big man dengan postur setinggi tujuh kaki," tuturnya.
Meldy kini juga berusaha untuk semakin membuat solid para pemain lokalnya.
Menarik untuk melihat penampilan Bima Perkasa dengan dua pemain asing baru dengan ramuan strategi pelatih baru mereka pada Kompetisi IBL 2023 nanti.
0 Comments