Tak banyak yang dilakukan Satya Wacana di babak kedua. Mereka tetap tidak bisa meningkatkan akurasi tembakan, dan terpaksa menyerah dari Bima Perkasa, dengan skor akhir 36-71. Satya Wacana mendapatkan pelajaran berharga dari Bima Perkasa, lebih khusus lagi dari coach Efri Meldi. Bahwa mereka harus punya lebih banyak lagi opsi serangan, agar tidak mudah dibaca oleh lawan. Apalagi ketika lawan punya pelatih yang sangat mengenal tim lawan.
Di babak kedua, Bima Perkasa unggul 28-19. Memang tidak seganas di babak pertama. Namun setidaknya, mereka bisa mengamankan kemenangan di laga ini. Apalagi, pada kuarter ketiga, Bima Perkasa mencetak keunggulan 43 poin. Sehingga sangat sulit bagi Satya Wacana untuk bisa mengejar ketertinggalan. Di tambah lagi, sampai pertandingan selesai, tidak ada pemain dari tim Satya Wacana yang mencetak double digit points. Field goals secara keseluruhan hanya 18% atau 12 tembakan dari 66 attempt.
Di sisi lain, Bima Perkasa mendapatkan 11 poin dan 16 rebound dari Fuquan Niles. Kemudian Ikram Fadhil mencetak 13 poin. Lalu, dari bench, Cameron Coleman muncul sebagai pendulang angka terbanyak dengan catatan 15 poin. Coleman menyumbang tiga three point dari total delapan tembakan tiga angka tim Bima Perkasa di pertandingan tersebut.
Kemenangan ini sangat penting bagi Bima Perkasa. Sebab, mereka bisa menyusul jumlah kemenangan Dewa United dan Pelita Jaya dengan total 11 kali menang. Bima Perkasa menjadi salah satu kekuatan besar di IBL Tokopedia 2023, atau sejak ditangani coach Efri Meldi. Sebaliknya, Satya Wacana baru sekali menang dan sudah menelan 14 kekalahan.
Bima Perkasa akan ditunggu Bali United, di hari terakhir Seri Solo. Sedangkan Satya Wacana pulang ke Salatiga, dan bersiap menyambut seri Semarang. (*)
0 Comments