Pelita Jaya berhasil memaksakan gim ketiga babak semifinal Divisi Putih setelah pada gim kedua menundukkan Stapac Jakarta 73-60 di C'Tra Arena Bandung, Sabtu (7/4). Hasil 1-1 membuat gim ketiga Minggu (8/4) di tempat sama menjadi laga penentuan.
Wayne Bradford bermain luar biasa dan mencetak 37 angka. "Hati kami terluka saat kalah hari Kamis, namun semua tim tetap fokus," kata Bradford.
Dia dan rekan-rekan bertekad akan tetap fokus pada gim penentuan di hari Minggu.
"Wayne dan semua pemain bermain bagus. Untuk gim ketiga saya harus melihat dulu evaluasi dari video hari ini," kata pelatih PJ, Johannis Winar.
Ahang, sapaan Winar, menurunkan strarting five agak berbeda dengan menampilkan Reggie Mononimbar dan Xaverius Prawiro. "Itu hanya bagian dari strategi. Tak ada beda starter dan pemain lain, semua harus siap," katanya.
Asisten pelatih Stapac, AF Rinaldo mengakui PJ bermain bagus. "Mereka lebih agresif terutama pada kuarter pertama," kata Inal, sapaannya.
"Kami berhasil menjaga marjin terap satu digit bahkan sempat unggul. Sayang lima menit terakhir kami hilang fokus," kata Inal.
Bradford diakui Inal menjadi pembeda. "Dia mencetak 50 persen angka PJ," katanya. Hal sama diakui Dominique Williams, pencetak 14 angka dan 10 rebound bagi Stapac. "Malam ini Wayne luar biasa. Kami sendiri terburu buru dalam ofense. Pelita Jaya defense bagus hari ini," aku Dom.
Pertarungan terakhir akan jadi gim hidup mati. "Kami harus bangkit dan tetap solid. Do or die," tegas Dom.
Laga ketiga menjanjikan keseruan. Siapa bakal menuju final dan siapa yang harus terhenti di Bandung.