Fictor Gideon Roring kembali mendapatkan kepercayaan menangani tim nasional putra Indonesia. Ito, sapaannya, sudah pernah membawa timnas Indonesia meraih medali perak SEA Games 2007 dan 2015. Ketika masih bermain dia menjadi bagian timnas Indonesia meraih medali perak untuk pertama kalinya pada SEA Games 2001 di Kuala Lumpur.
Tugas Ito tahun ini cukup berat, bersaing melawan tim tim kuat seluruh Asia.Ketangguhan tim Asia sudah terasa ketika kalah dari India di ajang test event Asian Games di Gedung Basket Gelora Bung Karno Jakarta , 8-12 Februari.
"Kami baru berkumpul setelah seri ketujuh IBL. 6 Februari baru latihan. Sasaran kami hanya membangun chemistry antar pemain dan pemahaman pola strategi," kata Ito.
Dia berjanji timnya akan lebih baik lagi pada gim tim berikutnya. "12 pemain saat ini baru sebagian. Setelah IBL kelar, kami akan panggil 24 pemain masuk pelatnas," kata bapak dari dua orang anak ini.
Ito berjanji akan memanggil pemain pemain terbaik Indonesia."Tapi saya tak bisa memaksa pemain senior yang memang ingin pensiun seperti Mario Wuysang dan Ponsianus Nyoman Indrawan," tutur pria kelahiran 18 Desember 1972 ini.
Ito sadar laga di Asian Games akan sangat berat. " Kita akan lawan tim tim kuat seperti Cina, Jepang, Korea dan negara negara lainnya, termasuk Filipina yang selalu jadi juara di level Asia Tenggara," katanya.
Persiapan serius harus dilakukan agar paling tidak bisa memberikan perlawanan pada negara negara tersebut. "Kami nanti juga akan melakukan try out ke luar negeri," katanya.
Berbicara soal perlunya pemain naturalisasi, Ito memberikan dukungan rencana tersebut. " Buat posisi big man cukup diperlukan karena postur big man kita saat ini kalah, bahkan dari India," akunya.
Kehadiran big man naturalisasi juga bisa memberi tambahan motivasi dan pelajaran berharga bagi big man big man lokal.
Kita tunggu polesan tangan Ito kali ini.